Bekerjasama Dengan Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang DR.Hermanto Gelar Bimtek Budidaya Maggot

Dharmasraya,Minangterkini - Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI, DR.Hermanto,SE.MM gelar Bimbingan Teknis Akselerasi Ekspor Budidaya Maggot di Aula gedung UMEGA Nagari Gunung Medan, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Sabtu, (08/07/2023). 

Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPR RI, DR.Hermanto, SE.MM, Kepala Dinas Pertanian Dharmasraya, Darisman, SSi.MM, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Padang, drh.Iswan Haryanto,M.Si, Anggota DPRD Dharmasraya, Irmon, Tokoh Masyarakat, Widiatmo, Para Nara Sumber, dr.drh.Ririn Setyowati,MM dan Deni Mahesarani serta para peserta Bimtek sebanyak 100 orang se Kabupaten Dharmasraya. 

Ketua Pelaksana,drh.Harianto menyebutkan bahwa kegiatan Bimtek ini bertujuan untuk penyebarluasan informasi budidaya Maggot, dan semoga bermanfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan budidaya Maggot, serta pengelolaan budidaya sampah.

 " Mudah - mudahan dapat menembus pasar ekspor, " harap drh.Harianto.

Kepala Dinas Pertanian,Darisman, SSi.MM mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada DR.Hermanto selaku anggota Komisi IV DPR RI yang telah membawa Bimtek budidaya Maggot ke Kabupaten Dharmasraya ini. 

Darisman menyebutkan bahwa Maggot ini sendiri belum populer ditelinga kita semua.Jadi para peserta Bimtek diharapkan untuk dapat bersungguh-sungguh memahami dan mempelajari apa yang disampaikan oleh para Nara Sumber. 

" Syukur-syukur bapak-bapak dan ibuk- ibuk dapat mengaplikasikan budidaya Maggot atau belatung tersebut di daerah kita ini, " ujar Darisman. 

Jelas Darisman, Maggot atau belatung tersebut bukanlah belatung yang kita pikirkan selama ini,seperti yang ada di bangkai, sampah dan lainnya.Maggot ini banyak sekali manfaatnya. Yang jelas ia mempunyai kemampuan untuk mengurai sampah. 

" Dari data yang kita lihat, untuk di Dharmasraya ada lebih kurang 500 (lima ratus) ton sampah perhari. Jadi dengan kemampuannya yang tinggi dapat mengurai sampah-sampah plastik yang tidak dapat terurai, " jelas Darisman. 

Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik. Proses biokonversi oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat, tidak berbau, dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. 

Anggota DPR RI, DR Hermanto, SE. MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama Kementerian Pertanian dengan Komisi IV DPR RI yang membidangi kegiatan ini. Adapun sasaran program ini adalah supaya mempercepat sirkulasi APBN terserap di masyarakat. Jadi memang anggarannya datang dari pusat. Dengan adanya kegiatan ini langsung berputar roda ekonomi di daerah Dharmasraya ini. 

"Saya yakin yang hadir pada hari ini berasal dari pelosok-pelosok Dharmasraya. Jadi secara otomatis sirkulasi APBN langsung menyentuh kegiatan ekonomi di masyarakat Dharmasraya, " sebutnya. 

Lebih lanjut jelas Hermanto, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari peserta yang memiliki kecendrungan dan kecondongan atau pernah melakukan kegiatan budidaya Maggot. Ini adalah untuk memotivasi gerakan budidaya Maggot secara Nasional, karena program ini bersifat Nasional bukan hanya Sumatera Barat. Ini adalah program Kementerian yang diamanahkan pada Badan Karantina Pertanian. 

Hermanto mengatakan, apapun pekerjaan dalam sektor pertanian ini kita harus mensyukurinya.Pertanian ini merupakan sumber utama kehidupan umat manusia Sedangkan sistem hidup kita ini antara satu mangkok ke mangkok yang lain bersifat musuhis symbiosis saling ketergantungan. 

" Manusia tidak bisa berdiri sendiri dengan mengharap ada sesuatu yang bisa dikonsumsinya. Supaya manusia bisa mengkonsumsi sesuatu, maka manusia itu sendiri harus memberi makan terlebih dahulu pada sesuatu yang mau dimakannya, " jelas Hermanto. 

Untuk itu beliau berharap dengan Bimtek ini para peserta dapat memahami dan mempelajari apa yang akan diberikan oleh para Nara Sumber kita nanti , bagaimana membudidayakannya mulai dari fisik dan cara merawatnya, sehingga apa yang kita harapkan pada program ini dapat diaplikasikan dengan baik. (al) 

Posting Komentar

0 Komentar